Melihat Potensi Terumbu Karang Karimunjawa yang Jadi Ikon Pariwisata
Terjadi Penurunan di Semua Zona yang Ada
Menikmati wisata di Karimunjawa, tidak sebatas pesta ikan bakar, atau berlayar dari pulau satu ke pulau yang lain. Tapi yang jauh lebih membanggakan adalah menikmati keindahan dunia bawah laut, berupa terumbu karang. Potensi bagus ini perlu dilestarikan dan dikembangkan.
GANANG ROSYIDI, Karimunjawa Jepara
---
Salah satu kekuatan utama Karimunjawa adalah terumbu karang. Namun dalam tiga tahun terakhir, diindikasikan terjadi penurunan yang signifikan terhadap biomassa ikan karang di sana. Hal ini diungkapkan Kepala Seksi Wilayah 2 Balai Taman Nasional Karimunjawa (BTNK) Iwan Setiawan, saat ditemui di Karimunjawa awal pekan ini.
''Penurunan biomassa ini terjadi di hampir semua zona dalam kawasan Taman Nasional Karimunjawa,'' katanya.
Satu-satunya zona di Karimunjawa yang memiliki nilai stabil pada biomassa ikan, adalah di zona pemanfaatan. Kesimpulan ini diambil setelah BTNK melakukan monitoring terumbu karang dan ikan di perairan tersebut. Memiliki 72 titik pantau, monitoring dilakukan dengan bantuan Wildlife Conservation Society (WCS).
''Setidaknya kami melakukan dua upaya dalam pengelolaan ekosistem terumbu karang tersebut. Selain monitoring terumbu karang dan ikan, kami juga melakukan rehabilitasi ekosistem tersebut,'' katanya.
Tujuan utamanya, menurut Iwan, tentu saja untuk merehabilitasi lokasi-lokasi yang terumbu karangnya sudah mengalami degradasi. Dalam rehabilitasi ini, BTNK menggunakan metode kombinasi artificialreef dan relokasi. Selain itu dilakukan juga metode jaring, kerangka, dan substrat.
''Sampai saat ini, kami telah melakukan pemasangan terumbu karang sebanyak 57 unit artificialreef dan 20 unit jaring, kerangka, dan substrat, yang sebanding dengan 1780 fragmen karang. Sebanyak 20 jenis karang tertransplantasi dalam program ini,'' paparnya.
Upaya ini, sebagaiamana diharapkan Iwan, akan mampu mengangkat kembali biomassa ikan karang di Karimunjawa, karena ekosistem mangrove dan terumbu karang yang baik akan mampu meningkatkan biomassa ikan. Namun yang terpenting justru peran seluruh pemangku kepentingan terutama masyarakat. ''Bagaimanapun keberhasilan upaya ini akan sangat bergantung pada peran masyarakat dalam menjaga terumbu karang di Karimunjawa,'' tandasnya.
Kerusakan ekosistem terumbu karang di Karimunjawa pernah berada pada posisi yang sangat parah, karena perilaku tak ramah lingkungan. Beberapa di antaranya adalah penggunaan apotas, bahan peledak untuk menangkap ikan, selain pengambilan karang itu sendiri. Jika perilaku seperti ini bisa dihindarkan, upaya perbaikan ekosistem terumbu karang akan sangat terbantu.
''Bagaimanapun, terumbu karang ibarat magnet yang menjadi daya tarik wisatawan untuk datang ke Karimunjawa. Kalau rusak, maka pesona itu akan hilang,'' katanya.
Dukungan untuk pelestarian lingkungan juga diberikan Bupati Jepara H Hendro Martojo. Menurutnya, potensi terbesar adalah kekayaan bawah laut. ''Karena itu, agar potensi ini dapat dimanfaatkan secara lestari, maka upaya-upaya pelestarian perlu didukung semua pihak. Penurunan eskosistemnya harus dibendung,'' tegasnya. (*/mer)
Sumber : Jawapos,
hati2 jangan tertipu dgn mebel godong jati ini, kualitas barangnya jauh di bawah standar dan tidak ada jaminan kerusakan atas barang yg dijualnya..padahal itu mutlak karena salah produksi..!! mending cari mebel lain aja.. masih banyak yg lebih baik+murah
BalasHapus