Pantai Kartini Makin Tak Nyaman
JEPARA-Sebagai salah satu tempat wisata andalan di Kabupaten Jepara, kenyamanan Pantai Kartini bagi pengunjung makin dipertanyakan. Keberadaan pedagang kaki lima (PKL) yang tidak tertata baik, dikeluhkan pengunjung.
Belum lagi persoalan lain seperti sampah yang teronggok di berbagai sudut pantai tersebut. Menimbulkan pemandangan tidak sedap yang menganggu kehadiran wisatawan yang datang. Salah satu pengunjung yang mengaku dari Semarang, Adinda, 20, setidaknya mengaku kecewa dengan kebersihan di lokasi wisata tersebut.
''Misalnya sampah yang ada di kanan dan kiri patung kura-kura raksasa ini. Berserakan di mana-mana. Sebenarnya lokasi pantai ini bagus, sayang sampah yang berserakan itu seolah tidak ada yang merawatnya,'' ujarnya kemarin (9/6).
Selain persoalan sampah, penataan PKL juga dinilai kurang teratur. PKL seolah bebas mendirikan gerobak atau menggelar lapak di setiap sudut yang disukainya. Area parkir yang dulunya untuk tempat duduk wisatawan, sekarang beralih menjadi tempat untuk menggelar dagangan. ''Saya dulu pernah ke sini. Namun saat itu justru lebih bersih daripada sekarang,'' kata Adinda kemudian.
Manajer Pantai Kartini Siswanto yang dikonfirmasi, tidak mengelak dengan adanya sampah yang berserakan tersebut. Sedang untuk keberadaan PKL, pihaknya telah melayangkan surat peringatan kepada pedagang yang berjualan di sekitar lokasi. ''Sebagian besar sudah menerima peringatan itu dan mau pindah ke lokasi yang sudah disediakan. Namun masih ada juga yang bandel hingga saat ini,'' jelasnya.
Siswanto mengatakan bahwa sosialisasi penataan PKL agar lebih nyaman bagi pengunjung juga sudah dilakukan. Tetapi hasilnya masih nihi atau belum maksimal. ''Surat peringatan kepada yang melangar ketentuan berjualan, diberikan hingga tiga kali. Jika masih membandel, langkah penertiban akan dilakukan Satpol PP,'' ujarnya.
Selama ini, selain memberikan surat peringatan kepada PKL yang melanggar, pihak pengelola juga telah mendekati dari hati ke hati dengan bertemu tokoh masyarakat serta tokoh pedagang.
Diakui Siswanto, pihaknya juga merasa dirugikan jika kemudian pengunjung pantai menurun. Bukan kepada pengelola saja, melainkan juga kepada pedagang yang akan menyusut pendapatannya.
''Kami hampir setiap hari juga menerima keluhan pengunjung. Katanya pantainya semakin kotor dan PKL tidak tertata secara rapi. Hal itu sudah kami sampaikan ke pedagang yang juga mengeluhkan pengunjung semakin menurun. Padahal salah satu penyebabnya adalah para pedagang juga. Tapi, kami akan terus berusaha,'' imbuhnya. (cw5/mer)
Sumber : Jawapos,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar