Semua harga meubel adalah sudah di finishing

Selamat Datang di Toko Meubel Godong Jati Furniture

Toko Mebel Godong Jati Furniture online di Jepara , memudahkan kita belanja mebel jepara tanpa harus keluar rumah, dijamin aman karena pembayaran dapat dilakukan setelah barang yang dipesan sudah berada di perusahaan cargo / expedisi yang ditunjuk ( sebagai mediator ). Belanja mebel online produk rumah tangga terbuat dari kayu jati berkualitas mulai dari set meja kursi taman , set meja dan kursi ruang tamu , bed , nakas, almari, buffet, sketsel, meja TV, meja rias, sofa, peti kayu jati, dan lain-lain. Kualitas produk mebel kami menjadi prioritas karena kepuasan pelanggan yang kami utamakan.
Keamanan dan kenyamanan bertransaksi juga menjadi perhatian kami dalam melayani pelanggan. Disamping penjualan secara online kami juga mempunyai toko meubel off line , yang berlokasi di Krapyak Randu Kuning Rt.01 Rw.05 Tahunan Jepara Jawa tengah .
"Kami siap menjadi partner bisnis anda dan dapatkan harga spesial"

Partner kami saat ini
- Harapan Jaya Jakarta
- Jati Murni Jakarta
- Aneka Furniture Jakarta

Penawaran produk silahkan hubungi :
Mahbub Hilmi
email : godongjatifurniture@gmail.com
Telp. : 0291 3386861
sms : 085 2900 44556

" Terima kasih atas kunjungannya "

......^ SEMUA HARGA MEUBEL SUDAH TERMASUK FINISHING ^

Selasa, 31 Agustus 2010

Pantai Kartini



antai Kartini terletak 2,5 km ke arah barat di balai Kabupaten Jepara. Obyek wisata ini milik desa Bulu, Kecamatan Jepara. Berbagai fasilitas pendukung seperti pelabuhan, bagian dari akuarium Kura-kura, motel, dan taman bermain anak-anak komedi (Putar, mandi bola, Arus perahu) yang tersedia. suasana dingin Cukup di sekitar pantai memberikan kesan yang berbeda untuk para pengunjung, untuk tempat ini cocok untuk rekreasi keluarga atau hanya untuk bersantai.

Di pantai terutama pantai Kartini Jepara, pengunjung dapat beristirahat dengan duduk di bawah gazebo dan udara segar bernapas. Luas 3,5 hektar dengan besar merupakan daerah strategis, karena berfungsi sebagai transportasi menuju pelabuhan laut Karimunjava Taman Laut Nasional dan Panjang Island.Kartini pantai tidak dapat dipisahkan dari acara tradisional yang disebut "Lomban". Ini semua adalah hari orang Jepara panjang ini setiap tahun diselenggarakan pada tanggal 8 Syawal (seminggu setelah hari raya lebaran).

Sebenarnya, pantai Kartini lebih populer sebagai "PEMANDIAN". julukan ini yang umum bagi sebagian besar Jeparanese. Jika seseorang menyebutkan kata "Pemandian", bahwa ia berpikir Pantai Kartini, bukan yang lain berpikir Pantai Kartini, bukan tempat-tempat lain.

Kata "PEMANDIAN" berarti suatu tempat untuk mandi. Penggunaan kata "Pemandian" adalah umum, karena ada tempat pemandian khusus bagi wisatawan saat mengunjungi pantai. Tempat ini terletak di taman barat Pantai Kartini. Pengunjung biasanya mandi di dosk dan ke bawah. Sampai sekarang lokasi ini masih digunakan untuk mandi terutama oleh orang-orang yang telah iritasi kulit dengan harapan iritasi akan segera pulih.

Daerah Pantai Kartini adalah sebuah pulau tumbuh dengan Rencana Kelor, jadi tahu sebagai Pulau Kelor. Pada saat itu, pulau ini dipisahkan dari tanah Jepara. Karena sedimentasi, antara pulau itu hidup oleh Lanang Encik.

Pemerintah Hindia Belanda dipinjamkan pulau untuk Encik Lanang atas prestasinya pada perang di Bali.

Pantai Kartini juga digunakan sebagai pemakaman Encik Lanang, dan selalu dihadiri oleh nelayan lokal sebelum Partai Lomban.

Selain itu, Pantai Kartini tidak dapat dipisahkan dari masa kanak-kanak RA Kartini. Dia dan orang tua serta saudara-saudaranya menghabiskan liburan mereka di pantai ini. Itu nama bertujuan untuk menghormati dan mengingatkan kita untuk perjuangan Kartini.

Mebel Ukir Jepara Terima HaKI

Mebel Ukir Jepara Terima HaKI



Setelah menanti waktu yang cukup lama, Pemerintah Kabupaten Jepara akhirnya menerima Hak atas Kekayaaan Intelektual (HaKI) berdasar Indikasi Geografis untuk Mebel Ukir Jepara dari Kementerian Hukum dan Perundang-undangan, Kamis (27/5) lalu. Sertifikat diserahkan secara langsung oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan, Patrialis Akbar, kepada Bupati Jepara, Hendro Martojo di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. Pada kesempatan tersebut Bupati Jepara didampingi Wakil Ketua DPRD Jepara, Ketua Komisi B DPRD Jepara serta beberapa kepala SKPD terkait.

HaKI Indikasi Geografis adalah suatu indikasi atau identitas dari suatu barang yang berasal dari suatu tempat, daerah atau wilayah tertentu yang menentukan adanya kualitas, reputasi dan karakteristik termasuk faktor alam da n manusia yang dijadikan atribut barang tersebut.

Menurut Bupati Jepara Hendro Martojo, manfaat Indikasi Geografis (IG) Mebel Ukir Jepara adalah untuk menjamin kepastian hukum mengingat jangka waktu perlindungannya tidak terbatas selama ciri dan kualitas yang menjadi dasar perlindungan masih ada. Diterimanya IG dapat menjaga kelestarian lingkungan, serta pemberdayaan sumberdaya alam dan manusia. Sedang dari sisi ekonomi dapat membuka peluang dan lapangan kerja untuk menghasilkan barang yang dilindungi IG. “Mulai sekarang, masyarakat Jepara sudah bisa menempelkan atribut indikasi geografis pada produk mebel dan ukiran yang dihasilkan” tegas Hendro.

Jepara Indikasi Geografis Produk (JIP)

Sementara itu Kepala Bagian Humas Setda Jepara mengatakan bahwa untuk mempertahankan, melindungi dan melindungi produk Mebel Ukir Jepara, dalam waktu dekat akan dibentuk Jepara Indikasi Geografis Produk (JIP). Menurut Hadi, lembaga atau forum ini kelak menjadi wadah komunitas pelaku industri mebel dan ukiran, dan masyarakat untuk mengoptimalkan manfaat Hak Indikasi Geografis.

Ditambahkan Hadi, JIP nantinya juga bertugas melakukan identifikasi, verifikasi, dan pengawasan kualitas produk Indikasi Geografis dan berwenang menentukan keanggotaan Mebel Ukir Jepara. “Intinya, JIP menjadi wadah bagi pelaku industry mebel, masyarakat dan pemerintah daerah untuk membangun kesadaran dan kesepahaman pengembangan Mebel Ukir Jepara”, kata Hadi Priyanto

Disamping itu menurut Hadi Priyanto, untuk memperkuat branding kota Jepara sebagai pusat ukir dunia, direncanakan akan dilaksanakan lomba ukir dan sekaligus pencatatan rekor muri mengkukir terbanyak dalam acara yang bertajuk “ Mengukir Budaya Jepara”. Acara ini direncanakan akan digelar di alun-alun Jepara tanggal 17 Juli 2010 dan diikuti oleh 461 peserta yang terdiri dari tingkat SD,SMP/MTs, SMA,SMK,MA serta mahasiswa dan Umum(*)

Sumber : JeparaKab

Pantai Kartini

Pantai Kartini Makin Tak Nyaman



JEPARA-Sebagai salah satu tempat wisata andalan di Kabupaten Jepara, kenyamanan Pantai Kartini bagi pengunjung makin dipertanyakan. Keberadaan pedagang kaki lima (PKL) yang tidak tertata baik, dikeluhkan pengunjung.

Belum lagi persoalan lain seperti sampah yang teronggok di berbagai sudut pantai tersebut. Menimbulkan pemandangan tidak sedap yang menganggu kehadiran wisatawan yang datang. Salah satu pengunjung yang mengaku dari Semarang, Adinda, 20, setidaknya mengaku kecewa dengan kebersihan di lokasi wisata tersebut.

''Misalnya sampah yang ada di kanan dan kiri patung kura-kura raksasa ini. Berserakan di mana-mana. Sebenarnya lokasi pantai ini bagus, sayang sampah yang berserakan itu seolah tidak ada yang merawatnya,'' ujarnya kemarin (9/6).

Selain persoalan sampah, penataan PKL juga dinilai kurang teratur. PKL seolah bebas mendirikan gerobak atau menggelar lapak di setiap sudut yang disukainya. Area parkir yang dulunya untuk tempat duduk wisatawan, sekarang beralih menjadi tempat untuk menggelar dagangan. ''Saya dulu pernah ke sini. Namun saat itu justru lebih bersih daripada sekarang,'' kata Adinda kemudian.

Manajer Pantai Kartini Siswanto yang dikonfirmasi, tidak mengelak dengan adanya sampah yang berserakan tersebut. Sedang untuk keberadaan PKL, pihaknya telah melayangkan surat peringatan kepada pedagang yang berjualan di sekitar lokasi. ''Sebagian besar sudah menerima peringatan itu dan mau pindah ke lokasi yang sudah disediakan. Namun masih ada juga yang bandel hingga saat ini,'' jelasnya.

Siswanto mengatakan bahwa sosialisasi penataan PKL agar lebih nyaman bagi pengunjung juga sudah dilakukan. Tetapi hasilnya masih nihi atau belum maksimal. ''Surat peringatan kepada yang melangar ketentuan berjualan, diberikan hingga tiga kali. Jika masih membandel, langkah penertiban akan dilakukan Satpol PP,'' ujarnya.

Selama ini, selain memberikan surat peringatan kepada PKL yang melanggar, pihak pengelola juga telah mendekati dari hati ke hati dengan bertemu tokoh masyarakat serta tokoh pedagang.

Diakui Siswanto, pihaknya juga merasa dirugikan jika kemudian pengunjung pantai menurun. Bukan kepada pengelola saja, melainkan juga kepada pedagang yang akan menyusut pendapatannya.

''Kami hampir setiap hari juga menerima keluhan pengunjung. Katanya pantainya semakin kotor dan PKL tidak tertata secara rapi. Hal itu sudah kami sampaikan ke pedagang yang juga mengeluhkan pengunjung semakin menurun. Padahal salah satu penyebabnya adalah para pedagang juga. Tapi, kami akan terus berusaha,'' imbuhnya. (cw5/mer)

Sumber : Jawapos,

Waterboom Tiara Park Kalinyamatan Jepara

Waterboom Tiara Park Kalinyamatan Jepara


JEPARA - Bupati Hendro Martojo meresmikan wahana rekreasi keluarga Waterboom Tiara Park di jalan Kenari Purwogondo, Kecamatan Kalinyamatan pada Minggu (11/7).

Bupati dalam sambutan mengatakan, adanya wahana baru dari pihak swasta ini sangat mendukung dunia wisata di Jepara. Tiara Park ini mempunyai pangsa pasar khususnya untuk warga Jepara bagian selatan yang jumlahnya 300.000 jiwa.

Bupati memberikan apresiasi kepada pemilik Tiara Park yang telah menangkap peluang dari sektor wisata. ’’Pemkab mendukung langkah pelaku wisata dari swasta ini,’’ kata Hendro.

Salah satu bentuk dukungan pemkab, katanya, adalah mengaspal jalan menuju ke lokasi wisata. Bupati berharap, pengelola memberikan pelayanan yang baik kepada para pengunjung.

Mencapai Seribu Orang
’’Saat soft opening sebulan kemarin, puncak pengunjung di hari Minggu mencapai seribu orang. Antusias dari warga inilah yang bisa memacu dunia wisata di Jepara,’’ ungkapnya.

Manajemen Tiara Park sendiri melibatkan pekerja yang sebagian besar dari penduduk sekitar. Menurut Paramita, manajer tempat wisata itu, 95 persen pegawainya penduduk lokal. Bahkan untuk pengelolaan parkir diserahkan ke pemerintah desa. Objek wisata yang tutup pada setiap hari Senin ini dibangun di lahan seluas 4 hektare dengan biaya Rp 4 miliar.

Ada enam wahana wisata keluarga ditawarkan objek wisata ini yakni kolam arus, ATV arena, outbound, Flying Fox, 3D movie theatre, dan kolam renang dengan kedalaman 50 cm, 80cm, 90 cm, 1,5 m, 2 m, dan 3 meter.

’’Untuk kolam 50 cm dan 80 cm, kami berikan kepada anak-anak fasilitas tersebut. Sedangkan flying fox, saya rasa ini akan menjadi idola bagi pengunjung selain water boomnya.Di Tiara Park ini, juga telah menggunakan standar keamanan yang ditetapkan, sehingga semua fasilitas hiburan akan aman bagi pengunjung,’’ jelasnya.

Selain fasilitas wahana hiburan, pengelola hiburan juga menyediakan fasilitas mushala. Tempat wisata yang berada di sebelah selatan lapangan Kenari Purwogondo ini setiap harinya dibuka pada pukul 09.00 dan tutup pada pukul 17.30, khusus untuk Jumat dibuka pukul 13.00-17.00. Setiap pengunjung dibebaskan menikmati semua fasilitas yang ada hanya dengan membayar karcis masuk sebesar Rp 25.000 untuk dewasa dan untuk anak-anak Rp 20.000.(J4-36)

Sumber : SuaraMerdeka 

Karimunjawa

Melihat Potensi Terumbu Karang Karimunjawa yang Jadi Ikon Pariwisata



Terjadi Penurunan di Semua Zona yang Ada

Menikmati wisata di Karimunjawa, tidak sebatas pesta ikan bakar, atau berlayar dari pulau satu ke pulau yang lain. Tapi yang jauh lebih membanggakan adalah menikmati keindahan dunia bawah laut, berupa terumbu karang. Potensi bagus ini perlu dilestarikan dan dikembangkan.

GANANG ROSYIDI, Karimunjawa Jepara

---

Salah satu kekuatan utama Karimunjawa adalah terumbu karang. Namun dalam tiga tahun terakhir, diindikasikan terjadi penurunan yang signifikan terhadap biomassa ikan karang di sana. Hal ini diungkapkan Kepala Seksi Wilayah 2 Balai Taman Nasional Karimunjawa (BTNK) Iwan Setiawan, saat ditemui di Karimunjawa awal pekan ini.

''Penurunan biomassa ini terjadi di hampir semua zona dalam kawasan Taman Nasional Karimunjawa,'' katanya.

Satu-satunya zona di Karimunjawa yang memiliki nilai stabil pada biomassa ikan, adalah di zona pemanfaatan. Kesimpulan ini diambil setelah BTNK melakukan monitoring terumbu karang dan ikan di perairan tersebut. Memiliki 72 titik pantau, monitoring dilakukan dengan bantuan Wildlife Conservation Society (WCS).

''Setidaknya kami melakukan dua upaya dalam pengelolaan ekosistem terumbu karang tersebut. Selain monitoring terumbu karang dan ikan, kami juga melakukan rehabilitasi ekosistem tersebut,'' katanya.

Tujuan utamanya, menurut Iwan, tentu saja untuk merehabilitasi lokasi-lokasi yang terumbu karangnya sudah mengalami degradasi. Dalam rehabilitasi ini, BTNK menggunakan metode kombinasi artificialreef dan relokasi. Selain itu dilakukan juga metode jaring, kerangka, dan substrat.

''Sampai saat ini, kami telah melakukan pemasangan terumbu karang sebanyak 57 unit artificialreef dan 20 unit jaring, kerangka, dan substrat, yang sebanding dengan 1780 fragmen karang. Sebanyak 20 jenis karang tertransplantasi dalam program ini,'' paparnya.

Upaya ini, sebagaiamana diharapkan Iwan, akan mampu mengangkat kembali biomassa ikan karang di Karimunjawa, karena ekosistem mangrove dan terumbu karang yang baik akan mampu meningkatkan biomassa ikan. Namun yang terpenting justru peran seluruh pemangku kepentingan terutama masyarakat. ''Bagaimanapun keberhasilan upaya ini akan sangat bergantung pada peran masyarakat dalam menjaga terumbu karang di Karimunjawa,'' tandasnya.

Kerusakan ekosistem terumbu karang di Karimunjawa pernah berada pada posisi yang sangat parah, karena perilaku tak ramah lingkungan. Beberapa di antaranya adalah penggunaan apotas, bahan peledak untuk menangkap ikan, selain pengambilan karang itu sendiri. Jika perilaku seperti ini bisa dihindarkan, upaya perbaikan ekosistem terumbu karang akan sangat terbantu.

''Bagaimanapun, terumbu karang ibarat magnet yang menjadi daya tarik wisatawan untuk datang ke Karimunjawa. Kalau rusak, maka pesona itu akan hilang,'' katanya.

Dukungan untuk pelestarian lingkungan juga diberikan Bupati Jepara H Hendro Martojo. Menurutnya, potensi terbesar adalah kekayaan bawah laut. ''Karena itu, agar potensi ini dapat dimanfaatkan secara lestari, maka upaya-upaya pelestarian perlu didukung semua pihak. Penurunan eskosistemnya harus dibendung,'' tegasnya. (*/mer)

Sumber : Jawapos

Pantai Bandengan

Menyusuri Pantai dengan ’Sandal Besar’


Bandengan Beach
Salahsatu sudut Pantai Bandengan
Memasuki jantung Kota Jepara yang dikenal dengan sebutan Kota Ukir rasanya kurang afdol jika tak mengunjungi pantai-pantainya yang indah dan jauh dari polusi udara. Ya, kota kelahiran Raden Ajeng Kartini itu banyak memiliki objek wisata pantai, antara lain Pantai Kartini serta Pantai Tirta Samudra atau yang lebih dikenal dengan nama Pantai Bandengan.

Selain kedua pantai yang telah terkenal itu, pada garis pantai sepanjang 72 km lebih yang dimiliki Jepara, berbagai embrio baru objek wisata pantai bermunculan. Sebut saja Pantai Prawean, Teluk Awur, Ombak Mati, dan masih banyak objek wisata mengandalkan keindahan pantai lainnya.

Pantai Bandengan inilah salah satu yang memesona, karena berpasir putih, berair jernih, serta ombaknya cukup tenang, sehingga sangat bersahabat bagi siapa pun yang ingin bermain dan bersantai, bahkan untuk mandi. Apalagi, lokasi objek wisata itu tak jauh dari pusat Kota Jepara, yakni sekitar 7 km ke arah barat daya. Yang membedakan dengan pantai-pantai lainnya, selain hamparan pasir putih dan airnya yang masih jernih adalah kerimbunan pohon pandan berduri.

Di kawasan itu pula sudah dibangun jalan beraspal beberapa meter dari bibir pantai, sehingga memberi akses bagi pengunjung untuk menembus dan mengitari objek tersebut dengan menggunakan motor atau pun mobilnya. Bagi para pengunjung yang tidak ingin berbasah-basah di pantai, disediakan tempat duduk untuk bersantai di bawah rimbunnya pohon pandan, serta bagi anak-anak ada taman bermain berupa ayunan atau slunturan. Tambahan fasilitas berupa gasebo juga bisa untuk tempat berteduh. Salah satu gasebo ini dibangun Pemkab Jepara medio tahun lalu dan sekarang melengkapi beberapa gasebo yang sudah ada sebelumnya.

Pantai Bandengan dengan airnya yang jernih dan berpasir putih tersebut memang bisa menggoda siapa saja untuk datang. Banyak wisatawan yang datang memang untuk mandi di laut karena kadar garamnya yang tinggi dan dipercaya dapat mengurangi pegal-pegal dan capai. Selain itu, kondisi pantai yang landai memungkinkan anak-anak tak takut menceburkan diri ke laut. Ada juga yang menyewa kano per jamnya Rp 20.000 untuk ukuran kecil dan yang besar Rp 30.000/jam. Bagi yang menyukai becak air juga ada persewaan. Sementara bagi mereka yang ingin merasakan naik perahu, terdapat 15 perahu wisata yang siap mengantar mereka berputar-putar di sekitar pantai dengan tarif Rp 5.000, atau Rp 10,000 bagi mereka yang ingin diantarkan sampai ke Pulau Panjang (sekitar 15 menit perjalanan dengan perahu).

Untuk memberikan rasa aman bagi pengunjung, lokawisata ini menyediakan tim keamanan, termasuk tim SAR. Tim SAR ini juga melibatkan sebagian besar pemilik perahu wisata. Salah satu hal yang mendapat perhatian bagian keamanan adalah memantau aktivitas pengunjung di laut, baik yang sedang mandi, naik kano maupun yang naik perahu. Yang sedang mandi diingatkan untuk tidak melebihi batas yang telah ditentukan, begitu pula yang sedang naik kano.

Wahana yang sangat baru bagi para pengunjung adalah banana boat dan persewaan kano. Menurut Supriyadi, penyedia jasa kano, alat-alat dayung untuk wisatwan itu didatangkan dari Bali. Dia menyewakan sembilan kanonya, enam berukuran besar dan sisanya berukuran kecil.
’’Penyediaan kano, banana boat, atau kami menyebutnya ’sandal besar’ hanya saat akhir pekan dan musim liburan. Kalau tidak hari libur, pantai ini tergolong sepi. Ini merupakan wahana baru untuk menarik minat wisatawan. Dan respons wisatawan pun sangat positif dengan tambahan persewaan kano, banana boat, dan sandal besar ini. Untuk banana boat ini sewanya Rp 30.000/orang,’’ jelasnya.

Fasilitas lain Pantai Bandengan adalah gardu pandang yang digunakan oleh anggota tim SAR dalam memantau pengunjung. Mereka mengingatkan pengunjung dengan menggunakan megafon manakala ada pengunjung yang mandi melebihi batas yang ditentukan.

***

BIASANYA para wisatawan yang berkunjung tak akan melewatkan waktu senja begitu saja. Seusai menikmati berbagai permainan yang menyenangkan di lokasi pantai hingga menjelang senja, tibalah saatnya menikmati sang surya yang tenggelam di ujung pantai. Panorama sunset inilah yang sangat mengagumkan. Pantulan cahaya matahari yang meredup terlihat di air laut dengan ombak yang tenang. Momentum seperti ini sering diabadikan para fotografer yang kebetulan mampir di Pantai Bandengan Jepara hanya untuk koleksi pribadi atau untuk foto prewedding.

Menurut catatan sejarah, Pantai Bandengan berkaitan dengan kisah RA Kartini. Pantai tersebut merupakan tempat yang menjadi kenangan manis buat putri Bupati Jepara pada masa itu. Ketika kecil, dia sering sekali berwisata ke pantai ini bersama Nyonya Ovink Soer (Istri asisten residen) dan suaminya. Pada saat liburan pertama menjelang kenaikan kelas, mereka mengajak Kartini beserta adik-adiknya Roekmini dan Kardinah untuk menikmati keindahan pantai tersebut. Mereka mencari kerang sambil berkejaran menghindari ombak yang menggapai kaki mereka.

Kepada Kartini ditanyakan apa nama pantai tersebut. Dijawab dengan singkat ’’Pantai Bandengan’’. Selanjutnya Ovink Soer mengatakan, di Holland pun ada pantai yang hampir sama dengan Pantai Bandengan, namanya Scheveningen yang airnya sedikit dingin. Secara spontan Kartini menyela, ’’Kalau begitu kita sebut saja Pantai Bandengan ini dengan Klein Scheveningen.’’

Pantai Bandengan juga merupakan tempat yang pernah mengukir sejarah perjalanan cita-cita Kartini. Di pantai itulah Kartini dan Mr Abendanon mengadakan pembicaraan empat mata yang berhubungan dengan permohonannya untuk belajar ke negeri Belanda, meskipun akhirnya secara resmi permohonannya kepada pemerintah Hindia Belanda ditarik kembali dan biaya yang sudah disediakan diberikan kepada pemuda berasal dari Sumatera yaitu Agus Salim (KH Agus Salim).

Ada juga legenda yang menyebutkan bahwa objek wisata Pantai Bandengan berkaitan dengan asal usul Karimunjawa. Dalam legenda itu disebutkan, karena terdorong rasa prihatin akan perilaku anaknya yang bandel, maka Sunan Muria memerintahkan puteranya yaitu Amir Hasan pergi ke utara menuju sebuah pulau yang nampak ’’kremun-kremun’’ dari puncak Gunung Muria. Kepergian ini dengan tujuan untuk memperdalam sekaligus mengembangkan ilmu agama. Kelak pulau yang dituju itu dinamakan Pulau Karimunjawa. Dalam perjalanan itu sampailah mereka di pantai yang banyak terdapat paya-paya dan ikan bandeng. Sampai sekarang tempat itu dinamakan Desa Bandengan dan pantai yang terletak di desa itu dinamakan Pantai Bandengan.

Menu Lautnya Bikin Ketagihan

BERWISATA di pantai semakin mengasyikkan dengan menikmati dengan kuliner yang berhubungan dengan hasil laut. Jadi setelah beraktivitas mengelilingi pantai dengan panorama yang indah, kurang puas rasanya kalau tidak mencicipi hasil laut yang diolah dengan berbagai macam masakan seperti pindang serani, ikan bakar, kerang rebus, kepiting, dan lainnya. Tak usah jauh-jauh mencari makanan tersebut, sebab di sekitar pantai berjajar warung makan yang menyediakan makanan tersebut lengkap dengan minuman khas kelapa muda yang segar.

Salah satu warung yang cukup terkenal menyediakan menu seafood adalah ikan bakar ’’Bu Sri’’. Di warung milik Hj Sri Astuti (68) itu, semua menu laut disediakannya: kepiting, kerang, ikan patikoli, kakap, cumi-cumi dan tentu saja hidangan khas Jepara, pindang serani. Menu yang terakhir itu lezat disantap saat masakan sedang panas. Kuahnya yang mengundang selera tentu saja menjadi daya pikat tersendiri.
’’Resep kami merupakan resep keluarga turun-temurun. Saya bisa memasak dengan permintaan pelanggan. Mereka ingin bumbu seperti apa, saya siap,’’ ujar sang pemilik yang dalam mengelola usahanya dibantu kedua putranya itu.

Selain telah melegenda karena berdiri sejak 30 tahun silam, pelanggannya banyak, termasuk Bupati Jepara Hendro Martojo. Harganya pun boleh dikatakan murah, dari Rp 45.000/kg hingga yang paling mahal 75.000/kg. Untuk kepiting yang bertelur, harganya mencapai Rp 75.000/kg. ’’Kalau ikan, paling mahal ya patikoli dan kakap merah,’’ imbuhnya.

Saat penulis mencicipi ikan bakar dan pindang serani bikinan langsung warung tersebut, memang benar, rasanya begitu sedap dan pasti bikin ketagihan untuk kembali menikmatinya. Kepedasan sambalnya begitu ’’menyayat’’ lidah dan memeras keringat tubuh ini untuk keluar saking nikmatnya.

Satu lagi keistimewaan warung itu adalah cara mengolah masakannya. Sang pemilik tetap mempertahankan ciri khas warungnya dengan memasak menggunakan kayu bakar, meskipun kayu bakar lebih mahal dibanding gas elpiji. Menurut pelanggan setianya, kalau dibakar dengan kayu, hasil racikan bumbunya lebih meresap dan lebih sedap. Sedangkan untuk membakar, menggunakan batok kelapa bukan arang.

Di objek wisata ini, deretan pedagang kaki lima yang telah ditata sedemikian rapi berjejer. Para pedagang itu sebagian besar warga sekitar Desa Bandengan. Selain masakan segar, ada banyak yang menjual ikan asin. Banyak wisatawan yang membawanya sebagai oleh-oleh.

Perlu diketahui, Pantai Bandengan akan padat dikunjungi pada saat puncak perayaan syawalan atau orang Jepara menyebutnya saatnya Pesta Lomban. Puluhan ribu wisatawan tumpek blek di pantai untuk sekadar menikmati semilirnya angin laut atau mandi laut.
Bertamasya di pantai memang menyegarkan, memiliki keeksotisan tersendiri. Dengan gambaran ini, semoga Pantai Bandengan menjadi salah satu objek wisata yang masuk dalam daftar kunjungan Anda selain Karimunjawa tentunya.(73)

Mengukir Kayu Masuk Rekor Muri

Mengukir Kayu Masuk Rekor Muri

JEPARA - Sebanyak 502 pengukir berkumpul di trotoar lapangan Alun-alun Jepara, Sabtu (17/7) sore. Itu kegiatan lomba mengukir kayu dengan jumlah terbanyak, sehingga Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) mencatatnya sebagai rekor baru di Indonesia.

‘’Lomba mengukir dengan jumlah 502 peserta sebagai rekor baru,’’ ujar Deputi Manajer Muri Aryani Siregar saat menghadiri pencatatan rekor tersebut.

Kegiatan itu juga dihadiri Bupati Jepara Hendro Martojo, termasuk para sesepuh yang pernah menjadi guru mengukir pada era 1970-an, seperti Sarno Supodo, warga Desa Senenan, Kecamatan Tahunan serta Suwarno, warga Desa Krapyak, Kecamatan Tahunan.

Hendro Martojo mengemukakan, kegiatan itu menjadi media untuk melanjutkan tradisi lomba mengukir yang digelar dalam setiap tahun. Namun, tahun ini dibuat pesertanya lebih banyak.

Dia juga menyebutkan, kegiatan itu sebagai kelanjutan dari penerimaan sertifikasi indikasi geografis mebel ukir Jepara dari Ditjen Hak atas Kekayaan Intelektual Depkum HAM, baru-baru ini.

‘’Karya mebel ukir sudah menjadi indikasi geografis Jepara sehingga legalitas pengakuan dari Depkum HAM ini akan menjadi semacam perlindungan atas karya perajin dalam bidang ukir kayu yang terjaga selama ratusan tahun,’’ papar Hendro.

Berbagai Kalangan 
Lomba mengukir tersebut diikuti peserta dari pelajar sekolah dasar dan madrasah ibtidaiah, SMP/MTs, SMA/SMK/MA, kalangan mahasiswa hingga umum. Mereka menempati trotoar lapangan alun-alun.

Saat pelaksanaan diguyur hujan lebat. Namun, para peserta tetap bisa bertahan karena panitia sudah menyediakan tratak pelindung.

Walau demikian, peserta menghentikan sejenak kegiatan mengukirnya ketika hujan turun lebih deras disertai angin.

Suwarno, tokoh pengukir kayu Jepara, menilai, kegiatan tersebut sangat positif. Selain memberi tengara kegiatan mengukir sudah menjadi budaya lintas generasi di Jepara, juga untuk mengingatkan nilai penting regenerasi para perajin.

‘’Desain sekarang kian kontemprorer, walaupun yang klasik masih terjaga. Generasi penerus harus tahu dan terampil seperti para pendahulu mereka,’’ ujarnya.
Kegiatan tersebut juga mendapat perhatian dari rombongan pengusaha kayu ukir dari Malaysia yang mengunjungi Jepara sejak Jumat lalu hingga Senin besok. (H15,J4-57)
Sumber : Suaramerdeka

Daftar Harga Kursi Tamu Katalog Bahari MPB 154 - MPB 189



















MPB154   Mon alus       6.5000.000
MPB155   Rom stell       4.500.000
MPB156   Gan kerang    4.450.000
MPB157   Gan kerang    6.550.000
MPB158   Keranjang      2.950.000
MPB159   Grand father   6.400.000
MPB160   Romawi          6.600.000
MPB161   Stella              2.900.000
MPB162   Jondang polos  2.900.000
















MPB163  Sudut engkel         3.150.000
MPB164  Stema                   2.000.000
MPB165  Ligna                     3.150.000
MPB166  Ligna makan          3.450.000
MPB167  Romawi                 4.900.000
MPB168  Angsa                    3.450.000
MPB169  Monako ganesa      11.000.000
















MPB170 Romawi inggris         8.850.000
MPB171 Monako selendang    7.000.000
MPB172 Monako ganesa        9.000.000
MPB173 Teras taici jt pls       1.250.000
MPB174 Teras taici               1.400.000
MPB175 Teras taici kotak pls 1.400.000




















MPB176  Ter kartini sono jt   1.400.000   
MPB177  Teras anggur          1.000.000
MPB178  Teras yuyu               950.000
MPB179  Teras cantik            1.400.000
MPB180  Teras oshin             1.000.000
MPB181  Teras karini / tiara   1.200.000
MPB182  Teras taichi             1.250.000
MPB183  Teras bulat                 900.000
MPB184  Teras padi baru        1.200.000

















MPB185  Teras Banbu       1.150.000
MPB186  Teras Daun        1.300.000
MPB187  Teras Daun        1.250.000
MPB188  Teras teratai      1.300.000
MPB189  Teras becak          950.000

Daftar Harga Kursi Tamu Katalog Bahari MPB 127 - MPB 153



















MPB127  Hongk giok         5.200.000
MPB128  Padi                    2.950.000
MPB129  Hongk bambu a.   2.800.000
MPB130  Rom selendang    4.700.000
MPB131  Rom kangkung     3.950.000
MPB132  Rom liberty          4.700.000
MPB133  Rom tersanjung    4.000.000
MPB134  Rom selendang     5.100.000
MPB135  Mon ganesa jumbo 7.750.000




















MPB136  Romawi anggur     5.000.000
MPB137  Hongkong kilin      5.000.000
MPB138  Hongkng balon      2.250.000
MPB139  Hongkong bamboo 2.750.000
MPB140  Minimalis               2.950.000
MPB141  Hongkong pot        3.850.000
MPB142  Romawi                 4.100.000
MPB143  Romawi  polos       6.700.000
MPB144  Romawi liberty        6.300.000




















MPB145  Romawi mercury  6.700.000
MPB146  Romawi  stell       4.150.000
MPB147  Monako               4.900.000
MPB148  Romawi               5.200.000
MPB149  Romawi stell        3.200.000
MPB150  Lois  baru            3.450.000
MPB151  Romawi oval        5.200.000
MPB152  Yuyu                   8.000.000
MPB153  Monako kerang    5.150.000

Daftar Harga Kursi Tamu Katalog Bahari MPB 100 - MPB 126



MPB100  Minimalis 3111     3.000.000
MPB101  Rafles                  2.350.000
MPB102  Leo                      2.800.000
MPB103  Minimalis        2.650.000        
MPB104  Minimalis              2.900.000
MPB105  Matahari               3.400.000
MPB106  Arimbi                  3.400.000
MPB107  Minimalis              3.000.000
MPB108  Kartini                  2.600.000




















MPB109  Cincin                      3.650.000
MPB110  Sudut Madura          3.000.000
MPB111  Sudut engkel           3.200.000
MPB112  Sudut mawar           2.900.000
MPB113  Sudut bunga            2.900.000
MPB114  Sudut mwr mahkota 2.900.000
MPB115  Hongkong piala        2.250.000
MPB116  Sudut engkel           2.900.000
MPB117  Hongkong ttp blok    3.400.000




















MPB118 Hongk giok sono jt   3.600.000
MPB119 Hongk giok jati         3.800.000
MPB120 Hongk minang          2.900.000
MPB121 Hongkong                 6.150.000
MPB122 Hongk bambu mawar 2.750.000
MPB123 Hongk mawar            4.750.000
MPB124 Hongk taichi tanduk   5.450.000
MPB125 Hongk anggur            2.250.000
MPB126 Hongk cengkok          5.400.000